Yati Kurniawati

Sri, jangan lelah menanti Meski tak ada lagi yang menemani Pada masanya kau akan memetik hasilnya . Biar saja yang l...

Sri.... Tahukah kau jika kata-katanya bisa lebih tajam dari panah? Mengoyak hatiku hingga berdarah Carut dan parut ya...

Siang itu udara begitu panas, deretan penjual makanan di depan sekolah begitu menggoda. "Ran, jajan dulu yuk..." ajak Wi...

Menantimu Dalam diam Sunyi tanpa kata . Hanya berteman sepi Tak bisa bicara Apalagi bercerita . Duduk terpaku T...

Beri aku saran, Sri Tinggalkan atau lupakan? Entah mana yang seharusnya dipilih Sungguh tak mudah untuk merengkuh asa...

"Bas, kapan ya kita bisa sekolah lagi ya? Biar bisa berkumpul lagi dengan teman-teman kita. Aku bosan di rumah terus." k...

Andai waktu bisa kembali Tak akan ada penyesalan Bisa memilah perilaku yang baik saja Tak ada kisah sedih dan kegagal...

Tak perlu bertahan di sini, Sri Pergilah, larilah, jemputlah asamu Tinggalkan semua belenggu Bebaskan tan...

Sebenarnya aku malas ke sekolah. Sudah seminggu ini ada makhluk menyebalkan yang selalu menunggu di pintu kelas....

Aku masih di sini, Sri Di perbatasan antara kenangan dan masa depan Kadang ragu apakah akan melangkah maju...

Mereka bilang A, aku diminta bilang A juga. Tapi aku lebih suka bilang B, jadi aku bilang B. Eh, mereka marah. Salahku...

Tak usah kau tanyakan padaku, Sri Seberapa lelah menjalani kerasnya hidup Seberapa perih goresan tergesek perbedaan S...

"Telat lagi ya, Dik?" tanya penjaga perpustakaan. "Iya, Mas. Mohon maaf saya lupa." "Karena Adik terlambat 2 hari maka ...

"Malas aku, harus bangun pagi. Nggak usah bangunkan aku pagi-pagi, Mak," keluh Koko saat dibangunkan emaknya. Koko adal...

Hujan turun lagi, Sri Menghapus jejak-jejak kenangan yang tertinggal di sana Menyisakan luka, perihnya menjadi yang di...